Jumat, 04 Juni 2010

Fisika Nuklir dan Fisika Partikel _ Romulus Godang (Fisika USU (Synchrotron Laboratory, Universitas Cornell))

Pendahuluan

Tulisan ini menjabarkan tentang sifat-sifat partikel elemen dalam subatom sekaligus mempelajari gaya yang menyebabkan suatu partikel elemen dapat bergabung dengan partikel elemen yang lain juga yang memisahkan setiap partikel elemen. Pembahasan dititikberatkan pengetahuan dasar ilmu fisika nuklir dan fisika partikel yang saat sekarang sangat berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan. Penulis berusaha untuk mejelaskan isi tulisan ini secara sederhana sehingga dapat dijangkau oleh kalayak umum. Tulisan ini juga bertujuan untuk menjelaskan bagaimana sebenarnya benda dalam alam semesta ini tersususn oleh elemen terkecil. Selain hal diatas, tulisan ini juga didasarkan pada perkembangan ilmu fisika nuklir dan fisika partikel dalam waktu 50 tahun terakhir. Selanjutnya tulisan ini menerangkan bahwa proton dan neutron bukan lagi merupakan elemen partikel terkecil sebagai penyusun inti atom.

Sejarah dan Perkembangan Partikel Elemen

Pembahasan dan masalah yang berkaitan dengan partikel elemen dewasa ini merupakan suatu perhatian khusus yang sangat menarik bagi para ahli ini, khususnya para ahli fisika baik dalam bidang percobaan maupun dalam bidang teori. Partikel elemen merupakan partikel dasar pembentuk seluruh zat yang ada dalam alam semesta, termasuk air, udara, api, bumi beserta isinya dan seluruh jagat raya. Pengkajian dan pengetahuan akan berbagai sifat partikel dasar di atas merupakan suatu gejala alamiah yang mulai populer dikenal pada abad ke-19, yaitu setelah Democritus mempublikasikan teori tentang ATOM''.

Berdasarkan ilmu fisika klasik, atom merupakan suatu zat yang tidak dapat dibagi lagi atas komponennya dan dianggap sebagai suatu titik bermassa. Sifat di atas sudah sangat dikenal dalam ilmu mekanika klasik dan sudah sangat jelas pembahasannya oleh Hukum Mekanika Newton. Pengetahuan tentang atom terus berkembang dan pada abad ke-20 pandangan dan pengetahuan fisika klasik tentang atom mulai luntur setelah ditemukannya suatu gejala alamiah lain yang dikenal dengan Gejala Elektromagnetik. Secara langsung gejala alamiah ini merupakan suatu fakta dan jawaban yang mengubah pandangan dan pengetahuan ilmu fisika klasik tentang atom. Pada masa tersebut para ahli sudah dapat menyimpulkan bahwa atom bukan lagi merupakan suatu zat terkecil yang tidak dapat diuraikan lagi atas komponennya. Sebagai pengetahuan lanjutan saat itu telah dikenal adanya partikel pembentuk atom yaitu proton dan neutron dalam inti atom dan dikelilingi oleh elektron. Partikel-partikel elemen di atas sudah sangat dikenal dan merupakan partikel yang stabil. Proton dan neutron sebagai pembentuk inti atom juga disebut sebagai nukleon. Penelitian tentang partikel elemen terus berkembang dan pada tahun 1950-an dunia pengetahuan tentang partikel elemen ini mengalami penyempurnaan yang sangat baru dimana proton, elektron, dan partikel elemen lain tidak merupakan partikel dasar yang sebenarnya tetapi terdiri dari partikel elemen yang lebih kecil lagi yang sekarang disebut KUARK''.

Mungkin muncul pertanyaan dalam pikiran pembaca. Bagaimana dan apa sumber yang dapat menghasilkan partikel elemen tersebut? Di sini penulis mencoba menjelaskan secara sederhana tentang pembentukan beberapa partikel elemen yang sudah umum dilakukan oleh para ahli percobaan di laboratorium penelitian. Berkas elektron yang mengandung jutaan partikel elektron dapat dengan mudah dihasilkan dengan cara memanaskan sebatang logam yang dihuhungkan dengan kutub negatip dari sumber listrik (dalam hal ini disebut juga sebagai kutub negatip atau katoda) di bawah titik leburnya. Selanjutnya berkas elektron tersebut dapat diarahkan ke suatu arah tertentu dengan cara meletakkan sebatang logam lain disekitarnya yang telah dihubungkan dengan kutub positip dari sumber listrik (disebut juga sebagai kutub positip atau anoda). Dalam kehidupan sehari-hari manfaat penghasilan berkas elektron ini sudah lama kita pergunakan misalnya pada tabung televisi di rumah dimana dengan pemanfaatan partikel elektron ini dan perlengkapannya kita dapat melihat gambar melalui layar. Berkas elektron yang dihasilkan dapat pula menghasilkan berkas proton dengan cara membombardir molekul hidrogen. Dengan perkataan lain bila kita tabrakkan berkas elektron pada target molekul hidrogen maka kita akan memperoleh jutaan proton. Dengan demikian secara sederhana dapat dikatakan bahwa satu tangki hidrogen dapat disamakan dengan satu tangki proton.

Sumber Partikel Elemen yang Populer Saat Sekarang

Saat kini kita mengenal tiga sumber besar penghasil berbagai partikel elemen antara lain sinar kosmik, reaktor nuklir dan pemercepat partikel.
Angkasa bumi pada dasarnya mengalami pembombandiran oleh partikel yang berenergi tinggi misalnya proton yang berasal dari luar angkasa. Ketika partikel-partikel yang berenergi tinggi tersebut bertubrukkan dengan atom-atom pada bagian lapisan udara terluar akan dihasilkan hujan partikel (karena berbentuk seperti hujan). Sumber partikel seperti ini disebut sebagai SINAR KOSMIK''. Pada umumnya sebagian besar partikel-partikel yang dihasilkan dalam sinar kosmik tersebut adalah partikel elemen lain yang disebut sebagai MUON'' ( ). Muon adalah partikel elemen yang bermuatan negatip seperti halnya elektron, tetapi muon memiliki massa yang jauh lebih besar dari elektron. Berdasarkan hasil penelitian muon memiliki massa sekitar 200 kali lebih besar dari massa elektron.

Reaktor nuklir dewasa ini dapat menghasilkan berbagai jenis partikel misalnya dengan cara meluruhkan zat yang bersifat radioaktif. Peluruhan zat radioaktif secara umum dapat menghasilkan neutron, sinar alpha ( ) yang merupakan gabungan dasar dari partikel neutron dan partikel proton, sinar beta ( ) yang terdiri dari elektron dan sinar gamma ( ) yang disebut juga FOTON''.

Pemercepat partikel merupakan suatu rangkaian peralatan yang dapat menaikkan kecepatan partikel saat bergerak. Salah satu cara untuk mempercepat partikel adalah dengan menginjeksikan energi dan mengatur besarnya elektromagnetik yang dipergunakan pada berkas partikel sehingga partikel dapat mencapai energi kinetik yang diharapkan dalam pergerakkannya. Saat sekarang telah dapat dihasilkan berbagai berkas sinar partikel misalnya berkas sinar positron, berkas sinar antiproton, berkas sinar muon dan lain-lain.
Beberapa pemercepat partikel terbesar dunia yang masih aktip dan masih menghasilkan data penelitian sampai sekarang antara lain:

1. Stanford Linear Accelerator Center (SLAC), California, USA.
2. Cornell Electron Synchrotron (CLEO), New York, USA.
3. The Continuous Electron Beam Accelerator Facility (CEBAF), Virginia, USA.
4. National Laboratory for High Energy Physics (Koh-Ene-Ken) (KEK), Ibaraki, Jepang.
5. Conseil Europeen puor la Recherche Nucleaire (CERN), Geneva, Switzerland.
6. Deutches Elektromen Synchrotron (DESY), Hamburg, Jerman.
7. Serpukhov Proton Synchrotron, Sepukhov, Russia.

Lepton dan Quark

Lepton adalah salah satu golongan partikel fundamental yang terdiri dari elektron ( ) sebagai partikel bermuatan negatip yang paling ringan, muon ( ) sebagai partikel bermuatan negatip, bermassa sekitar 200 kali lebih besar dari massa elektron dan tau ( ) sebagai partikel bermuatan negatip, bermassa sekitar 3500 lebih besar dari massa elektron. Selain ketiga jenis partikel elemen di atas terdapat pula tiga partikel elemen yang lain yang termasuk dalam lepton yaitu tiga jenis NEUTRINO''. Setiap neutrino diasosiasikan dengan setiap jenis partikel elemen di atas dan diberinama masing-masing sebagai neutrino-elektron ( ), neutrino-muon ( ) dan neutrino-tau ( ). Neutrino merupakan golongan lepton yang unik dimana selain tidak memiliki muatan listrik, neutrino juga tidak memiliki massa. Berdasarkan tata cara penggolongannya, lepton dapat dibagi atas tiga generasi yaitu:

• dan generasi pertama
• dan generasi kedua
• dan generasi ketiga

Kuark merupakan partikel fundamental yang memiliki muatan listrik kelipatan pecahan dari muatan listrik elektron yaitu +2/3e dan -1/3e. Sampai saat sekarang kita mengenal 6 jenis kuark yang terdiri dari tiga generasi yaitu:

• Up Kuark ( u ) dan Down Kuark ( d ) generasi pertama
• Strange Kuark ( s ) dan Charmed Kuark ( c ) generasi kedua
• Beauty Kuark ( b ) dan Top Kuark ( t ) generasi ketiga

Kuark u, c, t masing-masing memiliki muatan listrik sebesar +2/3 kali muatan listrik elektron sedangkan kuark d, s, b memiliki muatan listrik sebesar -1/3 kali muatan listrik elektron. Penemuan besarnya muatan suatu partikel dapat dilakukan dengan cara menginjeksikan partikel bermuatan melalui detektor khusus yang lebih dikenal dengan Cloud Chamber'' atau Bubble Chamber'' dimana dalam hal ini partikel bermuatan yang diinjeksikan akan menubruk elektron-elektron dalam gas sebagai bahan medium pengantara pada Chamber sehingga elektron-elektron tersebut akan terpental dari orbitnya dan akan membentuk lintasan tertentu relatif terhadap posisi partikel bermuatan yang diinjeksikan semula. Secara rumus empiris, ketebalan lintasan yang dibentuk elektron-elektron diatas adalah berbanding lurus dengan kuadrat muatan partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat kecepatan yang dimiliki partikel bermuatan. Oleh sebab itu pada penelitian Fisika Energi Tinggi, kecepatan partikel bermuatan misalnya dalam hal ini adalah elektron dapat mencapai kecepatan yang sama yaitu kecepatan cahaya, sehingga dapat dikatakan bahwa setiap elektron yang membentuk lintasan pada chamber akan menghasilkan ketebalan lintasan yang sama. Maka dari hasil percobaan dapat kita ketahui bahwa bila ketebalan suatu lintasan partikel bermuatan lebih kecil dari ketebalan lintasan yang dibentuk oleh elektron berarti muatan partikel yang diteliti adalah lebih kecil dari muatan elektron.

Secara umum kuark disimbolkan dengan huruf q sedangkan anti-kuark disimbolkan dengan . Jika suatu partikel terdiri dari tiga kuark dalam susunannya maka disebut sebagai BARYON'' sebagai contoh adalah proton yang terdiri dari kuark uud sedangkan neutron terdiri dari kuark udd, maka proton dan neutron disebut juga sebagai baryon. Selanjutnya jika suatu partikel terdiri dari pasangan satu kuark dan anti-kuark maka disebut sebagai MESON''. Contoh meson yang sudah diketahui adalah meson ( pion ) terdiri dari pasangan kuark u dan anti-kuark . Meson yang terdiri dari pasangan kuark c dan anti-kuark . Baryon dan meson dapat pula dikelompokkan sebagai HADRON''. Hingga tulisan ini dibuat belum ada penelitian yang dapat berhasil menemukan kuark sebagai partikel fundamental yang dapat berdiri sendiri dengan perkataan lain belum atau tidak dapat dihasilkan satu kuark secara utuh. Telah diketahui bahwa gaya interaksi yang kuat merupakan gaya yang menghubungkan satu kuark dengan kuark yang lain dan sebagai media pengantarnya disebut sebagai GLUON'' yang merupakan pembawa yang tidak bermassa.
Detektor CLEO
Pembuatan suatu detektor untuk meneliti gejala-gejala alam untuk meneliti partikel elemen merupakan suatu projek yang sangat mahal dan melibatkan banyak para ahli fisika dan ahli teknik. Detektor CLEO yang terletak di kota Ithaca, New York merupakan salah satu detektor yang sukses dan berkembang saat sekarang, Detektor ini di bawah koordinasi Universitas Cornell dan bekerjasama dengan lebih kurang 22 Universitas terkenal lainnya di Amerika. Dana projek raksasa ini sebagian besar didukung oleh Departemen Energi dan Lembaga Sains Nasional Amerika. Saat sekarang projek ini melibatkan 220 orang ahli fisika yang sedang melakukan berbagai jenis penelitian untuk menjawab dan merumuskan tantangan dalam perkembangan ilmu fisika nuklir dan fisika partikel.

Banyak jenis partikel yang terlibat dalam penelitian yang dilakukan CLEO Collaboration sehingga detektor CLEO dirancang memiliki beberapa jenis komponen dengan fungsi yang berbeda-beda. Pada dasarnya 2/3 partikel menghasilkan muatan listrik dan partikel bermuatan ini dapat ditentukan dan dianalisa melalui suatu komponen yang disebut Drift Chamber''. Prakteknya yang diukur bukanlah partikel bermuatan secara langsung tetapi lintasan yang dibentuk oleh jenis partikel bermuatan tertentu. Selanjutnya jenis partikel bermuatan tersebut dapat dideteksi melalui komponen lain yang disebut Time of Flight'' sedangkan penentuan partikel muon dipergunakan data yang diperoleh dari komponen yang terletak di bagian akhir detektor CLEO ini yang disebut pula dengan Muon Chamber''.

Selain partikel bermuatan yang melalui detektor juga diketahui jenis partikel lain yang tidak bermuatan atau yang lebih sering disebut dengan partikel netral. Dalam hal ini penentuan dan penganalisaan partikel netral merupakan suatu pekerjaan yang lebih sukar dan rumit jika dibandingkan dengan analisa partikel yang bermuatan. Sebagai contoh adalah partikel Neutrino yang merupakan jenis partikel netral yang tidak mungkin terdeteksi secara lansung sampai saat selesainya tulisan ini. Sedangkan partikel netral lainnya seperti partikel merupakan partikel yang sangat sulit dideteksi secara langsung tapi tugas ini merupakan hal yang mungkin untuk dilakukan. Partikel netral yang lebih mudah dideteksi adalah Foton, K-Long dan K-Short. Khusus untuk partikel foton secara langsung dapat ditentukan dan dianalisa dengan alat yang disebut Cesium Iodida ( CsI ) Crystal Calorimeter yang menutupi bagian luar dari drift chamber. Pada detektor CLEO terdapat 8000 kepingan kristal CsI seperti terlihat pada gambar. Setiap kristal akan menyerap sebagian energi partikel yang melaluinya. Distribusi energi yang dihasilkan kristal ini dapat menentukan adanya foton yang melalui kristal dan sekaligus menentukan jumlah foton yang dihasilkan. Prosedur ini merupakan cara yang sangat penting sebab secara umun terdapat 5 jenis partikel netral yang dihasilkan oleh setiap satu event. Dari kelima jenis partikel netral ini, partikel merupakan partikel yang dominan dihasilkan.